Mengikuti Manglayang Everesting Challenge 8848: Langkah Awal yang Menginspirasi di Dunia Trail Run


 Mengikuti ajang lari trail seperti Manglayang Everesting Challenge 8848 adalah pengalaman luar biasa yang akan selalu saya kenang sebagai langkah awal saya menapaki dunia trail running. Ini bukan sekadar lomba biasa, tapi perjalanan yang penuh semangat, tantangan, dan keindahan alam. Event ini digelar pada 26–27 Juli 2024, berlokasi di kawasan wisata Batu Kuda, Gunung Manglayang, Bandung, tempat yang begitu memesona dengan nuansa hutan pinus yang menyejukkan dan trek tanah yang menantang.

Sebagai peserta pemula, saya mengikuti kategori Cikoneng Trail 7K—sebuah rute sepanjang 7 kilometer dengan elevation gain sebesar 356 meter dan cut-off time (COT) selama 3 jam. Meski terdengar ringan dibandingkan kategori lain yang ditawarkan dalam MEC 8848, nyatanya rute ini cukup menguras tenaga dan mental, terutama bagi pelari pemula seperti saya. Trek menanjak, turunan curam, akar-akar pohon, dan tanah yang licin memberikan pelajaran baru tentang pentingnya ketahanan fisik dan mental di medan pegunungan.

Pengambilan race pack (RPC) dilakukan sehari sebelum lomba, yaitu 26 Juli 2024, dari pukul 08.00 hingga 19.00 WIB di Tedja Coffee, Summarecon Bandung. Suasana saat pengambilan race pack terasa meriah, penuh dengan antusiasme para peserta dari berbagai daerah. Di sana saya bertemu dengan banyak orang yang memiliki semangat yang sama: menantang diri, menikmati alam, dan menjadi bagian dari komunitas trail runner yang ramah dan suportif.

Pada hari H, sejak subuh suasana Batu Kuda sudah hidup. Sorak semangat dari MC dan tim panitia menambah suasana penuh energi. Start dimulai dari gerbang merah ikonik bertuliskan "Manglayang Everesting Challenge", dan saat saya melewati garis itu, perasaan gugup berubah menjadi semangat luar biasa. Rasa lelah, napas yang memburu, dan kaki yang mulai berat seakan terlupakan saat melihat pepohonan menjulang, sinar matahari menembus dedaunan, dan sesekali terdengar suara kicauan burung—sebuah harmoni alam yang sempurna.

Salah satu momen paling emosional adalah saat saya melewati garis finish. Saya mengangkat kedua tangan, menggenggam trekking pole, dan melangkah dengan senyuman lebar di wajah. Saya berhasil menaklukkan rute 7K pertama saya di dunia trail run. Di titik itu, saya tidak hanya merasa menjadi finisher, tetapi juga seorang pemenang atas diri saya sendiri. Foto saya saat menyentuh pita finish akan selalu menjadi simbol keberanian untuk memulai dan komitmen untuk terus bergerak maju.

Yang membuat MEC 8848 ini begitu istimewa bukan hanya karena konsep "Everesting"—yang mengacu pada akumulasi elevasi hingga menyamai ketinggian Gunung Everest (8.848 mdpl)—tetapi juga karena atmosfer kekeluargaan dan sportivitas yang kental. Panitia sangat profesional, marshal ramah dan membantu, dan sesama peserta saling menyemangati tanpa memandang siapa yang tercepat. Semua merayakan semangat yang sama: mencintai alam, menjaga ketahanan tubuh, dan terus menantang diri.

Bagi saya, Manglayang Everesting Challenge 8848 bukan sekadar lomba, tapi sebuah perjalanan spiritual. Ini adalah awal dari petualangan panjang di dunia trail run. Saya kini menyadari bahwa tubuh manusia jauh lebih kuat daripada yang kita kira, dan bahwa ketakutan hanya bisa dikalahkan jika kita berani melangkah.

Terima kasih, MEC 8848. Sampai jumpa di trail selanjutnya!

Mengikuti Manglayang Everesting Challenge 8848: Langkah Awal yang Menginspirasi di Dunia Trail Run Mengikuti Manglayang Everesting Challenge 8848: Langkah Awal yang Menginspirasi di Dunia Trail Run Reviewed by Massaputro Delly TP. on Selasa, Juni 17, 2025 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.
close