Menyusuri Jejak Toleransi di Masjid Muhammad Cheng Hoo, Pandaan – Persinggahan Spiritual di Tengah Perjalanan Lebaran


Dalam perjalanan menuju pegunungan Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan, kami menyempatkan diri singgah di sebuah tempat ibadah yang unik dan penuh makna: Masjid Muhammad Cheng Hoo Pandaan. Terletak di jalur strategis kawasan wisata dan perlintasan utama menuju daerah pegunungan dan kebun apel Nongkojajar, masjid ini bukan hanya menjadi tempat sholat yang nyaman, tetapi juga simbol persaudaraan lintas budaya yang terasa sangat relevan, apalagi dalam suasana Lebaran seperti hari itu.

Perjalanan Menuju Masjid Cheng Hoo Pandaan

Berangkat dari Semarang menuju Nongkojajar pada Senin, 24 April 2023, kami melintasi jalur tol dan keluar di Pandaan. Hanya sekitar 10 menit dari exit tol Pandaan, bangunan masjid langsung mencuri perhatian dengan arsitekturnya yang tidak biasa. Warna merah menyala dipadu hijau dan ornamen khas Tiongkok menjadikan tempat ibadah ini tampak seperti pagoda atau klenteng dari luar. Namun, tulisan “Allah” dalam kaligrafi Arab di bagian depan menunjukkan identitasnya sebagai rumah ibadah umat Islam.

Kami tiba menjelang waktu Ashar. Suasana masjid cukup ramai oleh para pelancong yang singgah dalam perjalanan mudik atau wisata, namun tetap tertib dan bersih. Area parkir cukup luas, bisa menampung puluhan mobil dan bus pariwisata. Beberapa petugas terlihat ramah mengatur kendaraan dan menjaga kenyamanan pengunjung.

Menelusuri Sejarah Masjid Cheng Hoo Pandaan

Masjid Muhammad Cheng Hoo di Pandaan adalah bagian dari jaringan masjid-masjid Cheng Hoo yang didirikan oleh komunitas Muslim Tionghoa Indonesia, terinspirasi dari sosok Laksamana Cheng Ho (Zheng He)—seorang pelaut dan penjelajah Muslim keturunan Tiongkok yang mengunjungi Nusantara pada abad ke-15.

Pembangunan masjid ini dimulai pada awal tahun 2000-an dan diresmikan pada 2012 oleh Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI) Jawa Timur. Tujuannya bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol akulturasi budaya Islam dan Tionghoa yang harmonis. Desain arsitektur masjid memadukan gaya Tiongkok klasik dengan sentuhan kaligrafi Arab dan elemen khas bangunan masjid pada umumnya.

Keunikan masjid ini tak hanya terletak pada bentuk bangunan. Di dalamnya, terdapat sentuhan budaya Tionghoa pada ukiran pintu, ornamen langit-langit, serta dominasi warna merah, emas, dan hijau. Namun, nuansa Islami tetap sangat terasa—mulai dari mimbar, sajadah, hingga ayat-ayat Al-Qur’an yang tertulis dalam bingkai-bingkai besar.

Momen Spiritual dan Refleksi Lebaran

Bersama keluarga, kami menyempatkan berfoto di pelataran masjid—sebuah dokumentasi kecil yang menyimpan makna besar. Di tengah nuansa Idul Fitri 1444 H, singgah di Masjid Cheng Hoo menjadi momentum spiritual sekaligus simbol toleransi. Kami tidak hanya menunaikan ibadah, tetapi juga merenungi makna keberagaman yang telah lama menjadi kekuatan Indonesia.

Banyak keluarga lain yang juga terlihat menikmati suasana, baik untuk beristirahat, bersilaturahmi, maupun menunggu waktu shalat. Beberapa pengunjung yang bukan Muslim pun tampak menikmati keindahan arsitektur masjid sambil membaca informasi sejarah yang terpampang di beberapa sudut dinding.

Tempat Ibadah, Tempat Belajar

Bagi siapa pun yang melintasi Pandaan menuju Malang, Nongkojajar, atau Batu, Masjid Muhammad Cheng Hoo di Pandaan adalah tempat persinggahan yang layak dikunjungi. Tak hanya untuk melepas lelah, tetapi juga sebagai ruang refleksi tentang pentingnya keberagaman, akulturasi, dan semangat toleransi yang diwariskan oleh Laksamana Cheng Ho dan para leluhur bangsa ini.

Dalam perjalanan Lebaran 2023, kami menemukan bahwa keindahan perjalanan bukan hanya pada tujuan, tetapi juga pada tempat-tempat yang mengajarkan nilai dan mempererat jiwa. Masjid Cheng Hoo Pandaan adalah salah satunya—tempat di mana perjumpaan budaya menjadi jembatan untuk memahami Islam dalam wajah damai dan terbuka. 

Menyusuri Jejak Toleransi di Masjid Muhammad Cheng Hoo, Pandaan – Persinggahan Spiritual di Tengah Perjalanan Lebaran Menyusuri Jejak Toleransi di Masjid Muhammad Cheng Hoo, Pandaan – Persinggahan Spiritual di Tengah Perjalanan Lebaran Reviewed by Massaputro Delly TP. on Minggu, Juli 06, 2025 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.
close