Sleman Temple Run 2024: Kami Berdua Menaklukkan Tanjakan, Disambut Kuliner Hangat di Garis Finish


Minggu pagi, 8 September 2024, kami berdiri di antara ratusan pelari lainnya di pelataran Candi Banyunibo, Sleman. Udara pagi khas perbukitan Yogyakarta menyambut hangat. Bukan hanya kami, banyak pasangan, keluarga, dan komunitas tampak bersiap memulai langkah pertama. Kami mengikuti kategori 5K — jarak yang cukup bersahabat, tapi menyimpan banyak cerita.

Sleman Temple Run bukan sekadar lomba lari. Ia adalah ajang merayakan semangat olahraga, budaya, dan cinta tanah Jawa dalam satu helaan napas.


Dari Jejak Candi ke Jalan Perkampungan

Saat peluit tanda start berbunyi, langkah kami menyusuri jalanan kecil yang mengarah ke area perkampungan. Tanah masih basah oleh embun. Jalurnya ringan di awal, tapi tetap menghadirkan tantangan kecil — turunan tajam, tikungan licin, dan tanjakan singkat yang memacu detak jantung.

Kami tidak berlari cepat. Sejak awal kami sepakat: bukan tentang kecepatan, tapi kebersamaan. Sesekali kami berhenti, mengambil napas, atau sekadar mengagumi pemandangan. Bukit hijau terbentang, sawah masih berselimut kabut, dan dari kejauhan, siluet Candi Ijo berdiri anggun di puncak bukit.


Garis Finish yang Menggugah Selera

Kurang dari satu jam, kami mencapai garis finish. Suasana meriah menyambut pelari yang datang. Ada musik tradisional, tenda UMKM lokal, dan tentu saja — aroma menggoda dari kuliner khas Sleman yang mengepul dari balik meja.

Panitia menyodorkan air kelapa muda, dan kami langsung diarahkan ke tenda kuliner. Di sana, jadah tempe hangat, bakpia lembut, dan es dawet manis menjadi hadiah sesungguhnya atas langkah kami pagi itu.

Kami duduk di atas rumput, melepas sepatu dan rasa lelah, sambil menikmati setiap gigitan kudapan lokal yang jarang kami cicipi di tempat lain.


Lebih dari Lari

Sleman Temple Run 2024 membuktikan bahwa lari bukan hanya soal waktu tempuh atau podium. Bahkan di kategori 5K, kami merasakan betapa kuatnya energi yang dihadirkan oleh budaya, sejarah, dan keramahan lokal.

Kami pulang tanpa medali, tapi dengan kenangan yang utuh — tentang pagi yang menyegarkan, tanjakan yang menguatkan, dan garis finish yang menghangatkan, tak hanya perut tapi juga hati.

Sleman Temple Run 2024: Kami Berdua Menaklukkan Tanjakan, Disambut Kuliner Hangat di Garis Finish Sleman Temple Run 2024: Kami Berdua Menaklukkan Tanjakan, Disambut Kuliner Hangat di Garis Finish Reviewed by Massaputro Delly TP. on Minggu, Juli 06, 2025 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.
close